Sunday, February 21, 2010

Yesus dalam Rumah Ibadat Kapernaum

Puncta_Markus 1: 21b-28
Pulung Wismantyoko, Yustinus_11 Januari 2010, 16.45
di R. Rekreasi MU
-Road to Solisitasi dan Ujian Nasional-
Secara umum, perikop ini menceritakan tentang Yesus yang berkarya di daerah Galilea setelah Ia berpuasa 40 hari 40 malam di padang gurun. Sebelumnya Yesus mengalami peristiwa diusir dari tempat asalnya, Nasaret, dan untuk pertama kalinya Yesus menampilkan diri kepada khalayak umum dan berkarya di tempat ibadah (baca: sinagoga) dan tempat umum untuk menyembuhkan orang dan memaklumkan Kerajaan Allah.
Dikisahkan Yesus yang mempunyai kharisma dan mengajar orang-orang dengan penuh kuasa di rumah ibadat di Kapernaum. Kuasa Yesus membuat setan pun takut dan tunduk kepada Yesus, dan sejak itu, kiprah Yesus mulai dikenal banyak orang. Yesus mulai naik daun alia terkenal di seluruh daerah Galilea. Pertanyaan menariknya, bagaimana Yesus mempersiapkan semuanya itu sehingga Ia dikenal sebagai guru yang berkharisma?! Kata kuncinya adalah persiapan. Maka, pada puncta kali ini saya akan mengupas lebih dalam tentang pentingnya persiapan dalam berkarya, dalam hal ini untuk menyambut Solisitasi dan Ujian Nasional.
***
Jika dihitung-hitung, praktis hidup kita di seminari masih ada dua bulan lagi. Kita sudah memulai langkah pertama kita di semester satu lalu dengan penuh perjuangan; penuh darah dan cucuran air mata. Kita juga sudah memulai perjalanan 1000 langkah etape kedua tanggal 5 Januari 2010 lalu dengan simbolisasi tapak kaki. Sudah tidak lama lagi kita akan menyelesaikan perjuangan kita di seminari. Fyuh,,,!! Yang kuliah (awam…he he ) akan segera kuliah, yang lanjut ke tahun rohani juga tidak lama lagi akan segera mengalaminya.
Mungkin kita sudah berandai-andai mau apa setelah lulus dari seminari. Ada banyak dalam pikiran kita planning setelah lulus di seminari ini. Namun, saudara-saudara, seperti halnya Yesus yang harus mempersiapkan diri sebelum memulai karya-karyaNya dengan berpuasa 40 hari 40 malam di padang gurun, kita juga diajak mempersiapkan diri untuk menghadapi musim badai gelombang: Solisitasi dan Ujian Nasional. Tak terasa kita tinggal punya waktu 46 hari menuju solisitasi dan 70 hari menuju Ujian Nasional. Waktu kita tidak banyak lagi, man! Sudah tidak ada waktu untuk leha-leha dan bersantai-santai lagi. Namun, saya yakin teman-teman pasti sudah punya trik dan strategi tersendiri untuk menghadapi musim badai gelombang itu. Misalnya, untuk mempersiapkan diri menghadapi solisitasi Mas Dadag live-in di Novisiat Xaverian; atau teman-teman ProKas yang wawancara empat mata bareng Romo Subali dan teman-teman yang lain. Atau, untuk mempersiapkan Ujian Nasional misalnya, Dek Novi sudah katam Bank Soal Ujian Nasional (wusss!!). Kita sudah mempunyai strategi tersendiri untuk menghadapi badai dengan lebih cerdas (dan bukan lebih keras!).
Seperti halnya Yesus yang harus mengalami pencobaan ketika sedang berpuasa di padang gurun, mungkin kita pun mengalami banyak godaan dan pencobaan dalam mempersiapkan diri menghadapi solisitasi dan UN. Sampai di sini muncul pertanyaan dalam diri saya: “Sudah siapkah aku menghadapi solisitasi dan Ujian Nasional?! Apa yang penting untuk dipersiapkan?! Apa yang sudah kita lakukan untuk menghadapi Solisitasi dan UN?”
Saya jadi teringat diskusi hangat dengan Mas Dadag di unit nomor 5 malam itu. Waktu itu saya bertanya kepada Mas Dadag: “Dag, seandainya kamu harus berangkat solisitasi besok, udah siap?”. Dengan mantap Mas Dadag menjawab: “Nek aku wis manteb sih pokoke. Xaverian!!!” Wah,,,batin saya, edyan tenan ki bocah, saluuut!!! Ketika sedang serius-seriusnya Dadag bercerita kisahnya ketika di Jakarta, tiba-tiba Ucup datang, dan dengan bangganya mengatakan: “ Yes, aku wis ping papat rampung moco AKTB ndess!” Daripada nggak jelas, akhirnya saya tanya Ucup dengan pertanyaan yang sama. Ternyata, sama seperti Dadag, Ucup juga dengan yakin mengatakan: “Aku yo wis siap. Ha…nek cen sesuk kudu mangkat, yo bakal tak lakoni!”
Maka, aku pun semakin tergelitik dengan pertanyaan: “Sudah siapkah aku solisitiasi?” (Untuk menjawab pertanyaan ini, selanjutnya saya akan membacakan refleksi harian saya tanggal 6 Januari 2010 yang berjudul “sudah siapkah aku solisitasi?!”).
Akhir kata, sebagaimana Yesus (yang digambarkan Markus) yang dengan sungguh mempersiapkan diri agar dapat berkarya dengan optimal dan siap menghadapi berbagai tantangan, mari kita senantiasa bertanya dalam hati kita: sudakah kita siap menghadapi tantangan hari ini? Sudahkah kita siap menghadapi Solisitasi 26 Februari 2010? Sudah siapkah kita menghadapi Ujian Nasional 22 Maret 2010? Sudahkah aku siap?! Terakhir banget, mengutip kata-kata Romo Nano, Good preparation good result!!! Wish you luck guys!!!

No comments: